BUNGKUSAN CINTA

>> Sabtu, 07 Februari 2009

Andi (25) menderita kanker yang menurut dokter tak lagi bisa disembuhkan. Sepanjang waktu ia dirawat ibunya. Bosan dirumah terus, suatu sore pemuda itu ingin mencari udara segar. Ia berjalan-jalan di pertokoan, tak jauh dari rumahnya. Langkahnya terhenti di depan toko kaset. Ada magnet yang menarik hati. Yakni, wajah cantik gadis pemilik toko. Dengan hatinya bergetar, ia masuk ke dalam.
"Ada yang bisa saya bantu?" si gadis tersenyum.
"Mmmm...mm...saya mau beli kaset," yang ditanya tersipu.
Asal-asalan ia menunjuk sebuah kaset dan membayarnya.
"Sebentar, saya bungkus dulu." Sesaat si gadis menghilang di balik pintu. Kemudian muncul sambil menyodorkan kaset yang terbungkus rapi. Andi lantas pulang. Tanpa dibuka, kaset dimasukkan lemari. Sejak itu setiap sore ia pergi ke toko yang sama, membeli kaset. Ya, Andi sedang jatuh cinta, tapi tak berani berterus terang. Lantaran sering melamun, sang Ibu menasihati agar ia mengutarakan isi hatinya kepada si gadis.

Dengan segala keberanian, keesokan hari Andi kembali mengunjungi toko. Seperti biasa ia membeli sebuah kaset, ia meninggalkan secarik kertas berisi nomor telponnya di meja toko.

Beberapa hari kemudian, telepon di rumah berdering. Yang mengangkat telepon ibu Andi, "Halo..." Benar, sang gadis menelepon.
Ia bertanya mengapa beberapa hari Andi tidak muncul. Mendengar itu sang ibu menangis tersedu, "Apakah kamu tidak tahu? Andi telah meninggal dunia kemarin..."

Sang ibu masuk ke kamar anak tercintanya. Sambil mengenang, ia membuka lemari pakaian dan terkejut melihat tumpukan bungkusan, yang setelah dibuka ternyata kaset. Ketika membuka satu bungkusan ia menemukan sehelai kartu nama, dengan tulisan tangan mungil...Hai...kamu ganteng. Maukah kau jadi pacarku? Love, Monik."
Karena penasaran semua bungkusan, itu dibuka satu demi satu.
Di dalam setiap bungkusan ditemukan kartu nama yang sama dengan tulisan yang sama.
Tak salah bila Oscar Wilde penyair dan dramawan kelahiran Dublin dalam sebuah karyanya De Profundis (1962) pernah menyatakan, when you really want love, you will it
waiting for you
. (djs)***

Diambil dari Lentera (Intisari Juli 2004)

Catatan Admin:

Tulisan pendek atau cerita pendek tersebut diatas sebagai contoh bahwa menulis itu mudah, hanya diperlukan kemauan, saya yakin teman2 punya kisah/cerita menarik semasa di SMP dulu, kenapa tidak ditulis saja, web ini masih butuh kiriman naskah dari teman2 semua. Saya sudah mencoba menulis nostalgia "Setan Kecil" walau agak kaku tapi kita harus mencoba dan mencoba lagi. Mencoba mengenang kembali kisah lama, menguraikan dan merajut kata-kata menjadi kalimat.
Yuuk..kita menulis disini..(mau pasang iklan juga boleh..iklan Caleg lagi tren nih, siapa teman kita yang mau jadi CALEG? Silahkan manfaatkan web ini untuk menjaring konstituen.)
Kirimkan lewat admin: uripsr@ymail.com

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP